Jumat, 09 September 2016
Rabu, 31 Agustus 2016
FISIKA
A. Besaran
Fisika dan Satuan
Di dalam sehari-hari yang dimaksud dengan berat badan adalah
massa, sedangkan dalam fisika pengertian berat dan massa berbeda. Berat badan
dapat kita tentukan dengan menggunakan alat timbangan berat badan. Misalnya,
setelah ditimbang berat badanmu 50 kg atau dalam fisika bermassa 50 kg. Panjang
dan massa merupakan besaran fisika. Jadi, besaran fisika adalah ukuran fisis
suatu benda yang dinyatakan secara kuantitas.
Besaran fisika dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran
pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran yang sudah ditetapkan
terlebih dahulu. Sedangkan ,
besaran turunan merupakan besaran yang dijabarkan dari besaran-besaran pokok.
Sistem satuan standar ditetapkan pada tahun 1960 melalui
pertemuan para ilmuwan di Sevres, Paris. Sistem satuan yang digunakan dalam
dunia pendidikan dan pengetahuan dinamakan sistem metrik, yang dikelompokkan
menjadi sistem metrik besar atau MKS (Meter Kilogram Second) yang disebut
sistem internasional atau disingkat SI dan sistem metrik kecil atau CGS
(Centimeter Gram Second).
Besaran pokok dan besaran turunan beserta dengan satuannya
dapat dilihat dalam Tabel
NO
|
BESARAN POKOK
|
SATUAN SI
|
SATUAN SISTEM CGS
|
SINGKATAN
|
1.
|
PANJANG
|
METER(m)
|
CENTIMETER
|
cm
|
2.
|
MASA
|
KILOGRAM (KG)
|
GRAM
|
g
|
3.
|
WAKTU
|
DETIK (t)
|
DETIK
|
T
|
4.
|
SUHU
|
KELVIN (k)
|
KELVIN
|
k
|
5.
|
KUAT ARUS
|
AMPERE (a)
|
STAT AMPERE
|
stat
|
6.
|
INTENSITAS CAHAYA
|
CANDELA (cd)
|
CANDELA
|
cd
|
7.
|
JUMLAH ZAT
|
MOLEKUL (mol)
|
mol
|
mol
|
Selain tujuh besaran pokok di atas, terdapat dua besaran
pokok tambahan, yaitu sudut bidang datar dengan satuan radian (rad) dan sudut
ruang dengan satuan steradian (sr).
Tabel Beberapa Besaran Turunan beserta Satuannya
NO.
|
BESARAN TURUNAN
|
PENJABARAN DARI BESARAN POKOK
|
SATUAN
DALAM MKKS
|
1.
|
LUAS
|
PANJANG x LEBAR
|
m2
|
2.
|
VOLUME PANJANG
|
PANJANG x
LEBAR x TINGGI
|
m3
|
3.
|
MASSA JENIS
|
MASSA : VOLUME
|
m/s2
|
4.
|
KECEPATAN
|
PERPINDAHAN : WAKTU
|
m/s
|
5.
|
PERCEPATAN
|
KECEPATAN : WAKTU
|
m/s2
|
6.
|
GAYA
|
MASSA x PERCEPATAN
|
N=kg.m /s2
|
7.
|
USAHA
|
GAYA x PERPINDAHAN
|
J=kg.m2/s2
|
8.
|
DAYA
|
USAHA : WAKTU
|
W=kg.m2/s3
|
9.
|
TEKANAN
|
GAYA : LUAS
|
Pa=N/m2
|
10.
|
MOMENTUM
|
MASSA X KECEPATAN
|
Kg.m/s
|
Satuan Sistem Internasional (SI) digunakan di seluruh negara
dan berguna untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan perdagangan antarnegara.
Kamu dapat membayangkan betapa kacaunya perdagangan apabila tidak ada satuan
standar, misalnya satu kilogram dan satu meter kubik.
A. Satuan
Internasional untuk Panjang
Hasil pengukuran besaran panjang biasanya dinyatakan dalam
satuan meter, centimeter, milimeter, atau kilometer. Satuan besaran panjang
dalam SI adalah meter.
Pada tahun 1983, Konferensi Internasional tentang
timbangan dan ukuran memutuskan bahwa
satu meter merupakan jarak yang ditempuh cahaya pada selang waktu
1/299792458sekon. Penggunaan kecepatan cahaya ini, karena nilainya dianggap
selalu konstan.
B. Satuan
Internasional untuk Massa
Besaran massa dalam SI dinyatakan dalam satuan kilogram
(kg). Pada mulanya para ahli mendefinisikan satu kilogram sebagai massa sebuah
silinder yang terbuat dari bahan campuran Platina dan Iridium yang disimpan di
Sevres, dekat Paris. Untuk mendapatkan ketelitian yang lebih baik, massa
standar satu kilogram didefinisikan sebagai massa satu liter air murni pada
suhu 4ºC.
C. Satuan
Internasional untuk Waktu
Besaran waktu dinyatakan dalam satuan detik atau sekon dalam
SI. Pada awalnya satuan waktu dinyatakan atas dasar waktu rotasi bumi pada
porosnya, yaitu 1 hari. Satu detik didefinisikan sebagai 1/26400 kali satu hari
rata-rata. Satu hari rata-rata sama dengan 24 jam = 24 x 60 x 60 = 86400 detik.
Karena satu hari matahari tidak selalu tetap dari waktu ke waktu, maka pada
tahun 1956 para ahli menetapkan definisi baru. Satu detik adalah selang waktu
yang diperlukan oleh atom cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak
9192631770 kali.
Mengonversi
Satuan Panjang, Massa, dan Waktu
Setiap besaran memiliki satuan yang sesuai. Penggunaan
satuan suatu besaran harus tepat, sebab apabila tidak sesuai akan berkesan
janggal bahkan lucu.
Awalan
Satuan dan Sistem Satuan di Luar Sistem Metrik
Di samping satuan sistem metrik, juga dikenal satuan lainnya
yang sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya liter, inci, yard,
feet, mil, ton, dan ons. Satuan-satuan tersebut dapat dikonversi atau diubah ke
dalam satuan sistem metrik dengan patokan yang ditentukan. Konversi besaran
panjang menggunakan acuan sebagai berikut:
• 1 mil = 1760 yard (1 yard adalah jarak pundak sampai ujung
jari tangan orang dewasa).
• 1 yard = 3 feet (1 feet adalah jarak tumit sampai ujung
jari kaki orang dewasa).
• 1 feet = 12 inci (1 inci adalah lebar maksimal ibu jari
tangan orang dewasa).
• 1 inci = 2,54 cm
• 1 cm = 0,01 m
Satuan mil, yard, feet, inci tersebut dinamakan satuan
sistem Inggris. Untuk besaran massa berlaku juga sistem konversi dari satuan
sehari-hari maupun sistem Inggris ke dalam sistem SI.
Contohnya sebagai berikut.
• 1 ton = 1000 kg
• 1 kuintal = 100 kg
• 1 slug = 14,59 kg
• 1 ons (oz) = 0,02835 kg
• 1 pon (lb) = 0,4536 kg
Satuan waktu dalam kehidupan sehari-hari dapat dikonversi ke
dalam sistem SI yaitu detik atau sekon. Contohnya sebagai berikut.
• 1 tahun = 3,156 x 10pangkat 7 detik
• 1 hari = 8,640 x 10 pangkat4 detik
• 1 jam = 3600 detik
• 1 menit = 60 detik
Mengonversi
Satuan Besaran Turunan
Besaran turunan memiliki satuan yang dijabarkan dari satuan
besaranbesaran pokok yang mendefinisikan besaran turunan tersebut. Satuan
besaran turunan dapat juga dikonversi. Perhatikan beberapa contoh di bawah ini!
• 1 dyne = 10pangkat-5 newton
• 1 erg = 10pangkat-7 joule
• 1 kalori = 0,24 joule
• 1 kWh = 3,6 x 10pangkat6 joule
• 1 liter = 10pangkat-3 m3 = 1 dm3
• 1 ml = 1 cm3 = 1 cc
• 1 atm = 1,013 x 10pangkat5 pascal
• 1 gauss = 10pangkat-4 tesla
B. Pengukuran
Besaran Fisika
Peranan pengukuran dalam kehidupan sehari-hari sangat
penting. Seorang tukang jahit pakaian mengukur panjang kain untuk dipotong
sesuai dengan pola pakaian yang akan dibuat dengan menggunakan meteran pita.
Penjual daging menimbang massa daging sesuai kebutuhan pembelinya dengan
menggunakan timbangan duduk.
Ketika kita mengukur panjang meja dengan penggaris, misalnya
didapat panjang meja 100 cm, maka panjang meja merupakan besaran, 100 merupakan
hasil dari pengukuran sedangkan cm adalah satuannya.
Beberapa aspek pengukuran yang harus diperhatikan yaitu
ketepatan (akurasi), kalibrasi alat, ketelitian (presisi), dan kepekaan
(sensitivitas). Dengan aspek-aspek pengukuran tersebut diharapkan mendapatkan
hasil pengukuran yang akurat dan benar
1.
Pengukuran
Panjang
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda
haruslah. sesuai dengan
ukuran benda. Sebagai contoh, untuk mengukur lebar buku kita gunakan pengaris,
sedangkan untuk mengukur lebar jalan raya lebih mudah menggunakan meteran
kelos.
Pengukuran
Panjang dengan Mistar
Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti
penggaris yang berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik
atau logam, mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk pita (meteran pita).
Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter, sedangkan meteran pita dapat
mengukur panjang sampai 3 meter. Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm.
Posisi mata harus melihat tegak lurus terhadap skala ketika
membaca skala mistar. Hal ini untuk menghindari kesalahan pembacaan hasil
pengukuran akibat beda sudut kemiringan dalam melihat atau disebut dengan
kesalahan paralaks.
Pengukuran
Panjang dengan Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai
batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong
juga dapat digunakan untuk mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam
sebuah pipa. Bagian-bagian penting jangka sorong yaitu:
1. rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm
2. rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap
dan nonius mempunyai selisih 1 mm.
Pengukuran
Panjang dengan Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm.
Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran
kecil dan tipis, seperti mengukur
ketebalan plat, diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran
kecil. Bagian-bagian
dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar, dan silinder
bergerigi. Skala terkecil dari skala utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala
terkecil untuk skala putar sebesar 0,01 mm. Berikut ini gambar bagian-bagian
dari mikrometer.
2.
Pengukuran
Massa Benda
Timbangan digunakan untuk mengukur massa benda. kerjanya
adalah keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang
diukur dengan anak timbangan yang digunakan.
3.
Pengukuran
Besaran Waktu
Berbagai jenis alat ukur waktu misalnya: jam analog, jam
digital, jam dinding, jam atom, jam matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat
tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang memiliki ketelitian cukup baik, yaitu
sampai 0,1 s.
C. Suhu dan
Pengukurannya
1. Pengertian Suhu
Suhu adalah suatu besaran
untuk menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda.
2. Termometer sebagai
Alat Ukur Suhu
Suhu termasuk besaran pokok. Alat untuk untuk mengukur besarnya
suhu suatu benda adalah termometer. Termometer yang umum digunakan adalah
termometer zat cair dengan pengisi pipa kapilernya adalah raksa atau alkohol.
Pertimbangan dipilihnya raksa sebagai pengisi pipa kapiler termometer adalah
sebagai berikut:
a. raksa tidak membasahi dinding kaca,
b. raksa merupakan penghantar panas yang baik,
c. kalor jenis raksa rendah akibatnya dengan perubahan panas
yang kecil cukup dapat mengubah suhunya,
d. jangkauan ukur raksa lebar karena titik bekunya -39 ºC
dan titik didihnya 357ºC.
Pengukuran suhu yang sangat rendah biasanya menggunakan
termometer alkohol. Alkohol memiliki titik beku yang sangat rendah, yaitu
-114ºC. Namun demikian, termometer alkohol tidak dapat digunakan untuk mengukur
suhu benda yang tinggi sebab titik didihnya hanya 78ºC.Pada pembuatan
termometer terlebih dahulu ditetapkan titik tetap atas dan titik tetap bawah.
Titik tetap termometer tersebut diukur pada tekanan 1 atmosfer. Di antara kedua
titik tetap tersebut dibuat skala suhu. Penetapan titik tetap bawah adalah suhu
ketika es melebur dan penetapan titik tetap atas adalah suhu saat air mendidih.
Berikut ini adalah penetapan titik tetap pada skala
termometer.
a. Termometer Celcius
Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi
angka 100. Diantara titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi 100 skala.
b. Termometer Reaumur
Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi
angka 80. Di antara titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi menjadi 80
skala.
c. Termometer Fahrenheit
Titik tetap bawah diberi angka 32 dan titik tetap atas
diberi angka 212. Suhu es yang dicampur dengan garam ditetapkan sebagai 0ºF. Di
antara titik tetap bawah dan titik tetap atas
dibagi 180 skala.
d. Termometer Kelvin
Pada termometer Kelvin, titik terbawah diberi angka nol.
Titik ini disebut suhu mutlak, yaitu suhu terkecil yang dimiliki benda ketika
energi total partikel benda tersebut nol. Kelvin menetapkan suhu es melebur
dengan angka 273 dan suhu air mendidih dengan angka 373. Rentang titik tetap
bawah dan titik tetap atas termometer Kelvin dibagi 100 skala.
Perbandingan skala antara temometer Celcius, termometer
Reaumur, dan termometer Fahrenheit adalah
C : R : F = 100 : 80 : 180
C : R : F = 5 : 4 : 9
Dengan memperhatikan titik tetap bawah 0ºC = 0ºR = 32ºF,
maka hubungan skala C, R, dan F dapat ditulis sebagai berikut:
tº C =5/4 tºR
tº C =5/9 (tºF – 32)
tº R =4/9 (tºF – 32)
Hubungan skala Celcius dan Kelvin adalah
t K = tºC + 273 K
Misalnya, kita akan menentukan skala termometer X dan Y.
Termometer X dengan titik tetap bawah Xb dan titik tetap atas Xa. Termometer Y
dengan titik tetap bawah Yb dan titik tetap atas Ya. Titik tetap bawah dan
titik tetap atas kedua termometer di atas adalah suhu saat es melebur dan suhu
saat air mendidih pada tekanan 1 atmosfer
Dengan membandingkan perubahan suhu dan interval kedua titik
tetap masing-masing termometer, diperoleh hubungan sebagai berikut.
(Tx -Xb)/(Xa- Xb)=(Ty- Yb)/( Ya- Yb)
Keterangan:
Xa = titik tetap atas termometer X
Xb = titik tetap bawah termometer X
Tx = suhu pada termometer X
Ya = titik tetap atas termometer Y
Yb = titik tetap bawah termometer Y
Ty = suhu pada termometer Y
D.
Memperhatikan dan Menerapkan Keselamatan Kerja dalam Pengukuran
Mengapa kecelakaan dapat terjadi? Kecelakaan di laboratorium
dapat terjadi disebabkan beberapa hal, antara lain
1. tidak mematuhi tata tertib laboratorium,
2. tidak bersikap baik dalam melaksanakan kegiatan
laboratorium,
3. kurangnya pemahaman dan pengetahuan terhadap alat, bahan,
serta cara penggunaannya,
4. kurangnya penjelasan dari guru atau tenaga laboratorium,
dan
5. tidak menggunakan alat pelindung.
Adapun bahaya-bahaya yang mungkin perlu diantisipasi di
lingkungan laboratorium adalah sebagai berikut:
1. luka bakar akibat panas,
2. bahaya listrik,
3. bahaya radioaktif, dan
4. bahaya kebakaran.
Langganan:
Postingan (Atom)